“ Sesungguhnya penghuni kubur ini sedaang disiksa bukan karena
dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak membersihkan diri dari air kencing
dan yang satu disiksa karena suka menghasut permusuhan.” (HR. Jamaah dari Ibnu
Abbas san lalinnya)
Dalam hadist tersebut Rasulullah mengatakan dua perbuatan yang
mengakibatkan pelakunya disiksa di dalam kubur.
Pertama, tidak mencuci kemaluan
setelah kencing atau tidak benar cara mencucinya atau tidak berhati-hati ketika
kencing sehingga mengenai pakaian dan badannya.
Banyak orang menganggap ini urusan kecil sehingga banyak
anak-anak kecil, terutama laki-laki, setelah kencing langsung menutup celana
dan sama sekali tidak mencuci dan membersihkannya. Bahkan, banyak kenciingnya
yang belum tuntas sehingga masih menetes di celana. Meskipun celana yang
dipakai saat itu bukan untukk shalat, tapi perbuatan tersebut sangat tercela
dan pelakunya berdosa. Orang yang demikian, selain wajib mencuci kemaluan, juga
wajib mencuci pakaian yang terkena air kencing.
Cara mencuci kemaluan yang benar adalah menyiram kemaluan
dengan air bersih hingga diduga kuat tidak ada lagi sisa-sisa air kencing
dikemaluan. Selalin dengan air kamu boleh membersihkannya dengan tisu dan benda
lain yang bersih yang bisa menyerap sisa air kencing.
Kedua yang megakibatkan disiksa di dalam kubur yaitu Namimah
(menghasut permusuhan) adalah perbuatan seseorang yang menyebabkan temannya
saling bermusuhan, dengan niat ini agar mereka saling membenci. Maka janganlah kamu menghasut teman-teman
kamu untuk bermusuhan. Jangan pula kamu bermusuhan dengan orang lain. Orang
yang punya musuh walaupun satu orang, pasti dia tidak akan tenang. Apalagi
kalau musuhnya banyak. Pepatah mengatakan “Musuh satu orang itu banyak,
sedangkan teman seribu orang itu sedikit.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar