Kamis, 28 Februari 2013

Penghuni kubur


“ Sesungguhnya penghuni kubur ini sedaang disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak membersihkan diri dari air kencing dan yang satu disiksa karena suka menghasut permusuhan.” (HR. Jamaah dari Ibnu Abbas san lalinnya)

Dalam hadist tersebut Rasulullah mengatakan dua perbuatan yang mengakibatkan pelakunya disiksa di dalam kubur.
Pertama, tidak mencuci kemaluan setelah kencing atau tidak benar cara mencucinya atau tidak berhati-hati ketika kencing sehingga mengenai pakaian dan badannya.

Banyak orang menganggap ini urusan kecil sehingga banyak anak-anak kecil, terutama laki-laki, setelah kencing langsung menutup celana dan sama sekali tidak mencuci dan membersihkannya. Bahkan, banyak kenciingnya yang belum tuntas sehingga masih menetes di celana. Meskipun celana yang dipakai saat itu bukan untukk shalat, tapi perbuatan tersebut sangat tercela dan pelakunya berdosa. Orang yang demikian, selain wajib mencuci kemaluan, juga wajib mencuci pakaian yang terkena air kencing.

Cara mencuci kemaluan yang benar adalah menyiram kemaluan dengan air bersih hingga diduga kuat tidak ada lagi sisa-sisa air kencing dikemaluan. Selalin dengan air kamu boleh membersihkannya dengan tisu dan benda lain yang bersih yang bisa menyerap sisa air kencing.
Kedua yang megakibatkan disiksa di dalam kubur yaitu Namimah (menghasut permusuhan) adalah perbuatan seseorang yang menyebabkan temannya saling bermusuhan, dengan niat ini agar mereka saling membenci.  Maka janganlah kamu menghasut teman-teman kamu untuk bermusuhan. Jangan pula kamu bermusuhan dengan orang lain. Orang yang punya musuh walaupun satu orang, pasti dia tidak akan tenang. Apalagi kalau musuhnya banyak. Pepatah mengatakan “Musuh satu orang itu banyak, sedangkan teman seribu orang itu sedikit.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar