Berdo’a berarti berbicara langsung di hadapan Allah untuk
menyatakan kecintaan dan kerinduan serta memohon kepada-Nya. Dalam berdo’a
kepada Allah, hendaknya lebih dari sekedar sopan dan rendah hati, tapi penuh
dengan perasaan dan merendahkan diri.
“Apabila salah seorang daari kalian berdoa hendaklah ia
memulainya dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya, lalu membaca sholawat kepada
Nabi Saw. Lalu berdoa sekehendaknya setelah itu.” (HR. Ahmad dari Fadhalah bin
‘Ubaid r.a.)
Jadi, rangkaian do’a yang baik adalah diawali dengan bacaan
tahmid, yaitu membaca Alhamdulillah, dilanjutkan dengan menyanjungnya-Nya,
seperti kalimat Rabbil ‘alamin, dilanjutkan dengan membaca sholawat untuk
Rasulullah Saw. Baru setelah itu berdo’a memohon apa saja yang diinginkan.
Boleh tidak, berdo’a menggunakan selain bahasa Arab? Boleh!
Karena Allah memahami bahasa apa pun, termasuk bahasa Indonesia dan
bahasa-bahasa daerah dengan segala aleknya.
Adapun untuk do’a-do’a khusus, Rasulullah Saw. Tidak
mengawalinya dengan tahmid dan shalawat, melainkan langsung membaca do’a
tersebut, seperti doa mau makan , doa sesudah makan , masuk-keluar rumah , dan
masuk-keluar masjid jadi, do’a-do’a khusus seperti itu tidak perlu diawali
dengan bacaan tahmid dan shalawat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar